Rumgapres/abror/fa
TERKAIT
SBY mengakui, penyebab makin maraknya tengkulak di daerah adalah masalah infrastrukur, transportasi dan masih maraknya pungutan liar.
"Jangan biarkan tengkulak tumbuh subur jika mau harga pangan stabil. Kesejahteraan petani lebih utama," tegas Presiden. Sehingga, lanjut SBY, akses informasi bagi para petani supaya segera mengetahui harga produk pertanian yang terbaru sangatlah krusial. "Informasi sangat penting bagi petani," tambahnya.
Dikatakan Presiden, yang juga penting menyangkut kestabilan harga pangan adalah paper dan money trading. "Paper trading, money trading ini yang membikin harga tidak riil. Ini yang menjadi kendala pada tingkat dunia," kata SBY.
Ia pun mengatakan, perlu peran pemerintah untuk menjaga agar praktik spekulasi semacam itu tidak terjadi. "Selain hukum ekonomi, peran pemerintah menjadi sangat penting," ujarnya.
Dengan praktik money trading dan paper trading menyebabkan petani minim menikmati keuntungannya. "Harga pangan harga harus memberikan keuntungan yang adil bagi petani yang bekerja siang malam juga bagi masyarakat secara keseluruhan."
Selain itu, Presiden mengungkapkan, dalam lima tahun terakhir, volatilitas inflasi dalam negeri cukup baik bahkan bisa dikatakan terkendali, meski demikian dengan situasi perekonomian global yang belum menentu termasuk tingginya harga komoditas pangan dan sumber energi, membuat Indonesia harus selalu menentukan langkah ekonomi dengan cermat dan terukur yang didukung oleh semua komponen baik pemerintah pusat, pemerintah daerah serta dunia usaha. (Mad/X-13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar